Titrasi

Lanjut...... ke bagian dimana saya akan membahas sedikit mengenai Titrasi, apakah itu titrasi???

Pertama, sebelum ke pengertian titrasi saya akan menjelaskan Analisa Volumetri dahulu, #Lho..kok ke sini teh???# Okey..perhatikan dengan seksama...
Analisa volumteri adalah analisa kuantitatif dimana kadar komposisi dari zat uji ditetapkan berdasarkan volume pereaksi (konsentrasi diketahui) yang ditambahkan kedalam larutan zat uji, hingga komponen yang akan ditetapkan bereaksi secara kuantitatif dengan pereaksi tersebut.
Nah, Proses tersebut dikenal dengan nama Titrasi, oleh karena itu analisa volumetri disebut juga analisa titrimetri. Teman-teman semua bisa menela’ah secara hartian kan....heuheuuu....
Suatu reaksi dapat digunakan sebagai dasar analisa titrimetri apabila memenuhi syarat berikut:
·         Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
·         Reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat kesetaraan yang pasti dan reaktan.
·         Reaksi harus berlangsung sempurna.
Pereaksi yang digunakan dinamakan titran dan larutannya disebut larutan titeratau larutan baku. Konsentrasi larutan ini dapat dihitung berdasarkan berat baku yang ditimbang seksama, atau dengan penetapan yang dikenal dengan standarisasi atau pembakuan.
Klasifikasi Titrasi
Metoda titrimetrik dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara tergantung dari aspek yang ditonjolkan dari titrasi tersebut.
1.       Berdasarkan macam dari reaksi:
·         Titrasi asam – basa
·         Titrasi redoks
·         Titrasi pengendapan
·         Titrasi kompleksometri
2.       Berdasarkan titran yang dipakai :
·         Asidimetri
·         Alkalimetri
·         Permanganometri
·         Argentometri
·         Iodimetri
·         Nitrimetri
3.       Berdasarkan cara penetapan titik akhir titrasi:
·         Titrasi visual
·         Titrasi elektrometrik
·         Titrasi fotometrik
4.       Berdasarkan konsentrasi dari komponen zat uji:
·         Titrasi makro
·         Titrasi semimikro
·         Titrasi mikro
Disamping itu, berdasarkan pelarut yang  digunakan dikenal titrasi bebas air (titrasi non aqua). Berdasarkan teknis pelaksanaannya dikenal pula titrasi langsung, titrasi kembali, titrasi blangko.
Titrasi blangko, dilakukan untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh pereaksi, pelarut atau  kondisi percobaan. Prosedurnya sama dengan titrasi terhadap zat uji, namun tanpa menggunakan zat uji.
Titrasi kembali, dilakukan untukm reaksi titrasi yang berlangsung agak  lambat, apabila dengan penambahan titrasi tetes demi tetes. Untuk mengatasi hal ini,  larutan titer ditambahkan berlebih, kemudian kelebihannya dititrasi dengan titran yang cocok.
Saat dimana komponen zat uji tepat habis bereaksi dengan titran dinamakan titik  ekivalen. Dan perubahan warna indikator pada titrasi dinamakan titik akhir titrasi.
Demikian yang bisa saya tulis mengenai titrasi,  semoga bermanfaat untuk semua.... ^_^

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar